Senin, 05 November 2018

Buy on breakout, TP menggunakan Moving Average (MA 10 & MA 50)

Langkah pertama adalah menentukan support dan resistence pada sebuah saham yang sedang sideways/terkonsolidasi.


Selanjutnya apabila saham tersebut pada suatu  perdagangan ditutup tembus / breakout resistence maka kita akan mengambil posisi buy.


Setelah itu kita menentukan level stop loss/cut loss dan area Buy pada saham tersebut. Dimana sebaiknya lvl stop loss / cut loss di ambil dari swing low candle terakhir sbelum candle breakout, dan area buy bisa di area swing high candle breakoutnya.


Menentukan TP / Target price menggunakan Moving Average. 
Disini kita akan menggunakan MA 10 & MA 50. Selama MA 10 nya di atas MA 50 maka selama itu pula kita hold/menahan saham tersebut.
Dan apabila MA 10 menembus MA 50 (death cross) atau MA nya mengalami perpotongan, MA 10 yang sebelumnya berada di atas MA 50 setelah death cross maka MA 10 berada di bawah MA 50. maka setelah dead cross tersebut kita bisa melakukan posisi SELL keluar / menjual saham tersebut.



Dengan strategi tersebut kita akan mendapatkan profit yang maksimal.

GGRM

Pada perdagangan Senin 5 November 2018 saham GGRM ditutup menguat di harga 79900. saat ini GGRM sedang berada di dekat resistence terakhirnya di 80250.
 
untuk meminimalkan resiko karena sudah berada di resistence sebaiknya menggunakan tehknik buy on weaknest atau menunggu saham ini retrest(koreksi). kalau menggunakan indikator fibonacci koreksi wajarnya berada di area harga 76500-74500. dengan catatan saham ini terkoreksi, bisa saja diperdagangan selanjutnya mengalami penguatan menembus resistence di 80250. karena terlihat di indikator volume di 2 hari perdagangan sebelumnya pembeli sangat dominan.



Target saham GGRM berada di harga 82300-85500
dengan lvl stop loss/ cut loss di harga 73300-71200



Pengenalan CandleStick buat pemula

Banyak Trader pemula / yang baru belajar trading yang masih mengalami kesusahan atau kesulitan dalam membaca grafik harga saham.
Grafik saham pada umumnya menggunakan candlestick,bar chart, dan line chart.
Pada umumnya trader lebih suka menggunakan candlestick atau bar chart dibandingkan dengan line chart. karena candlestick dan bar chart memberikan informasi yang lebih lengkap dibandingkan line chart. Line chart hanya memberikan informasi hanya berupa harga penutupan pada saat itu, sedangkan candlestick dan bar chart dan line chart memberikan informasi yang lebih lengkap. Selain memberikan informasi harga penutupan, candlestick dan bar chart juga memberikan informasi harga pembukaan, harga tertinggi pada saat itu, dan harga terendah pada saat itu.

CANDLESTICK
Dari ketiga jenis grafik yaitu candlestik,bar chart dan line chart saya lebih merekomendasikan untuk memilih grafik candlestick untuk menganalisa sebuah saham. karena memberikan informasi yang lebih banyak dibandingkan line chart, dan secara visual juga lebih mudah di amati dibandingkan dengan bar chart.

Grafik candlestick terdiri dari sekumpulan badan candle, dimana tubuh candle menunjukan harga pembukaan dan penutupan. ekor candle merupakan harga tertinggi dan terendah.

ada candle berwarna candle putih dan candle hitam dan sering juga candle hijau dan candle merah. Bentuk tubuh candle menunjukan psikologi para pelaku pasar. tubuh candle yang panjang menunjukan daya beli yang kuat untuk candle putih/hijau dan menunjukan daya jual yang kuat untuk candle hitam/merah.

Candle putih menunjukkan bahwa harga penutupan lebih tinggi daripada harga pembukaan. Hal ini berarti aksi beli jauh lebih besar daripada aksi jual (terjadi kenaikan harga). Candle hitam menunjukkan bahwa harga penutupan lebih rendah daripada pembukaan. Hal ini berarti terdapat tekanan jual yang cukup besar (terjadi penurunan harga).

Tubuh candle yang pendek menunjukkan adanya ketidakpastian dalam market. Candle di bawah ini disebut dengan doji, sering kali menunjukkan tanda pembalikan arah. Doubel doji sering menunjukkan tanda akan break out namun masih membutuhkan konfirmasi.
Long Legged Doji, menunjukan ketidak pastian pasar / keragu-raguan karena adanya tarik-menarik yang sama kuat antara daya beli dan daya jual.
Hammer dan Hanging Man, Tubuh candle yang pendek dengan ekor yang panjang menunjukan adanya kemungkinan reversal atau pembalikan arah. Hammer terjadi setelah tren menurun yang kuat. Jika muncul setelah tren menguat yang tajam maka disebut hanging man.
Inverted Hammer dan Shooting Star, Inverted hammer terjadi setelah tren menurun kuat.jika muncul setelah tren menguat yang tajam maka disebut shooting star. Keduanya merupakan tanda reversal / pembalikan arah.



sumber di ambil dari EllenmayInstitute.