Selasa, 06 November 2018

WEGE

Secara keseluruhan saham WEGE masih downtren / bearish


Saat ini masih terkonsolidasi dengan resistence tertingginya di 250 dan support terendahnya di 190


Tapi perlu dicermati saat ini wege sedang dalam proses pembentukan Pola Pennants. Pennants adalah pola dengan penekanan menyempit. Pola ini masuk dalam kategori penerusan trend yang telah terjadi sebelumnya. Misalkan saja sebelumnya terjadi pola naik, kemudian terjadi pola pennant ini maka bisanya harga akan kembali melakukan penerusan trend naik setelah pola pennant ini selesai. Pola pennant ini juga termasuk pola konsolidasi di mana harga bergerak dalam range yang sempit di mana di batasi oleh dua buah garis support dan resistance di mana kalau dihubungkan akan membentuk segitiga simetris. disaham WEGE terjadi kenaikan minor sejak bulan juli-september dan terjadi penurunan dengan pola penekanan yang menyempit sehingga membentuk pola pennant.

Apabila pola Pennant tersebut berhasil di breakout / ditembus maka besar peluangnya untuk naik ke arah target harga 270. Target harga di ambil dari pola kedalaman Pennant tersebut.

Dan apabila Pola Pennant tidak berhasil karena harga melanjutkan penurunan sehingga menembus Support terdekatnya di 218 maka target penurunannya dilihat dari fibonacci akan mengarah ke 205.

mengenal indikator dan tips Trading dengan Indikator Moving Average

Ketika kita berbicara mengenai analisis teknikal maka yang terlintas dalam pikiran kita adalah indikator. Seringkali trader ketika baru pertama kali belajar teknikal analisis, mereka disodori dengan analisis teknikal dengan menggunakan indikator. Mengapa indikator?
Karena indikator lebih mudah dibaca dan dipahami oleh trader yang masih pemula, pasalnya indikator biasanya sudah menunjukan sinyal buy dan sell yang mudah dipahami daripada teknikal analisis price action, pattern dan lain sebagainya yang memang sedikit lebih subjektif dibanding indikator.
Namun perlu tetap diingat bahwa indikator ini hanya alat bantu dalam melakukan analisis saja, bukan sebagai acuan utama dalam trading kita.
Apa sih sebenarnya indikator itu? Apa saja indikator yang ada dalam analisis teknikal? Lalu apakah bisa dengan menggunakan indikator saja kita tetap bisa untung? Yuk baca sampai habis artikel “Indikator Teknikal”

Apa itu Indikator?

Dalam analisis teknikal, indikator merupakan alat bantu berupa formula matematis yang dapat digunakan untuk membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam jual beli saham. Setiap indikator memiliki fungsi yang berbeda – beda, seperti memberikan info tentang trend, volume transaksi, hal ini dapat membantu trader untuk menemukan sinyal beli dan jual saham.
Saat ini banyak sekali indikator yang dipakai trader, bahkan setiap saat ada saja indikator baru atau varian dari indikator yang sudah ada. Mengapa begitu ?
Karena analisis teknikal bersifat seni, sehingga pengamatan serta pengalaman yang berbeda dari masing-masing trader akan menciptakan berbagai indikator baru.
Indikator analisis teknikal itu sendiri dibedakan menjadi 2 kategori yaitu Lagging Indicator dan Leading Indicator. Lalu apa beda kedua indikator tersebut ?
Perbedaan kedua indikator tersebut terletak pada kecepatan indikator tersebut memberikan sinyal beli atau jual.

Lagging Indicator

Jenis indikator yang pertama, yaitu Lagging Indicator merupakan indikator yang umumnya bersifat untuk mengukur trend. Contoh Lagging Indikator untuk mengukur trend adalah BolingerBand, Parabolic SAR, Moving Average, dan variannya seperti GMMA.
Ciri-ciri dari Lagging Indicator ini adalah terlambat memberikan sinyal dibandingkan indikator lain.
Lalu kapan saat terbaik untuk menggunakan indikator ini ?
Indikator Lagging akan sangat baik digunakan apabila harga bergerak dalam trend yang relatif panjang, sehingga indicator ini sering disebut “Trend Following Indicator”.
Anda sebaiknya hati-hati jika menggunakan lagging indikator ini dalam pasar yang bergerak relatif flat karena hasilnya akan semakin terlambat !
Meskipun sering mengalami ketinggalan dalam membuka posisi, lagging indikator ini mampu mengurangi resiko jika terjadi bull trap atau bear trap, yaitu gagalnya breakout atau breakdown.
Nah salah satu lagging indikator yang paling sering digunakan adalah indikator moving average. Bagaimana cara menggunakan indikator moving average?
gambar 1

gambar 2

Di sini saya pilih angka 20 dan 60. Mengapa? Simple aja… sebulan rata-rata ada 20 hari perdagangan. Sedangkan 3 bulan rata-rata ada 60 hari perdagangan.
Jadi 2 line ini mencerminkan trend harian dan trend menengah (3 bulanan).
Kalau line Moving Average arahnya ke bawah, ya berarti trend sedang mulai turun. Kalau line Moving Average mengarah ke atas, ya berarti trend harga mulai naik.
Kalau line Moving Average kecil (20) memotong ke atas dari Moving Average besar (60), artinya sedang terjadi golden cross, dan momen ini bisa dimanfaatkan untuk buy. Lihat spot hijau pada gambar 1&2.
Sebaliknya, kalau line Moving Average kecil (20) memotong ke bawah dari Moving Average besar (60), artinya sedang terjadi dead cross, dan momen ini bisa dimanfaatkan untuk sell. Lihat spot biru pada gambar 1 / spot merah pada gambar 2.

Leading Indicator

Leading indicator adalah indikator yang sifatnya mendahului atau memimpin pergerakan harga. Leading Indicator bisa cepat memprediksi pergerakan harga, pada umunya digunakan untuk mengukur apakah overbought atau oversold.
Asumsi Leading Indicator adalah harga yang sudah overbrought atau oversold akan berbalik arah.
Jika lagging indicator memberikan sinyal setelah 4-5 bar candle, maka leading indictaor hanya membutuhkan 1 bar candle saja.
Pada leading indicator, kemungkinan terjebak pada bull trap atau bear trap lebih besar, jadi hati-hati ya !
Leading indikator ini cocok digunakan pada saat pasar sedang dalam trend sideways.
Umumnya semua yang bertipe oscillator merupakan leading Indicator, contohnya : MACD, Stochastic, ATR, RSI, CCI, W%R .





                                                                                                                         
Sumber : EllenMay Institute.www.ellen-may.com

BBTN 6 November 2018


Saham BBTN pada perdagangan 6 November 2018 di tutup diharga 2340 dan berada di dekat resistence terdekatnya yaitu di 2430.
Secara keseluruhan BBTN masih di tren turun sejak bulan April 2018

Saat ini masih dalam proses konsolidasi sejak bulan juli. resistence berada di harga 2920 dan support di 2050.

saham ini sedang dalam proses pembentukan pola pattern double bottom .

kalau kita lihat dari weekly nya sangat jelas terlihat mengarah ke pembentukan pola double bottom seperti terlihat di gambar weekly chart dibawah ini

Dilihat dari indikator fibonacci saat ini BBTN sedang menguji resistence terdekatnya yaitu di 2430. Dan apabila resistence 2430 tersebut berhasil terlewasi maka target selanjutnya di 2675. tapi apa bila resistence 2430 tidak berhasil ditembus kemungkinan akan kembali turun karena di harga 2130-2150 ada GAP.

Jadi untuk saham BBTN alangkah baiknya wait & see dulu. menunggu pola pattern double bottomnya benar-benar terbentuk. apabila resistence pentingnya / necklinenya di harga 2920 berhasil breakout / ditembus baru kita mengambil posisi buy.