Jumat, 16 November 2018

AKRA 16 November 2018

Saham AKRA pada penutupan perdagangan jum'at 16 november 2018 ditutup menguat di harga 3760. untuk saat ini AKRA masih di area Sideways/konsulidasi dari bulan september dengan resistence di 4130 dan support di kisaran 3250

Secara keseluruhan akra masih downtren sejak akhir oktober 2017.

dan kemaren candlenya menembus garis trenline nya. kalau resistence 4130 dilewati maka breakout trenlinenya sudah benar-benar terkonfirmasi karena kalau resisten tersebut tidak bisa ditembus dan harga kembali turun bisa saja breakout trenline tersebut hanya merupakan pause break, atau cuma pullback yang artinya kenaikan sementara di saat saham lagi downtren.


yang juga perlu kita cermati saat ini chartnya sedang dalam pembentukan pattern double bottom dengan resistence 4130 itu sebagai necklinenya. Apabila resisten 4130 tersebut di lewati / breakout maka sangat besar potensi AKRA untuk reversal dari yang sebelumnya downtren menjadi uptren.

Kalau kita tarik chartnya lebih jauh harga di kisaran 3200 tersebut merupakan support penting yang mana support tersebut telah di pertahankan sejak tahun 2012

dan kalau kita gunakan indikator fibonacci saham AKRA sudah mencapai target penurunannya sejak pattern double topnya telah terkonfirmasi.


"Jadi kesimpulannya saat ini akra sudah berada di level yang sangat menentukan. apakah akan terbentuk pola reversal double bottom atau kembali turun dan menembus support 3200 dimana lvl harga 3200 tersebut merupakan support penting".

Kamis, 08 November 2018

BULL

Saham BULL pada perdagangan 8 November 2018 sempat menguat di harga tertinggi di 143 dengan di ikuti volume dan di tutup di harga 139. saat ini sedang berada di fase sideways / konsolidasi dengan resistence di 173 dan support di 115. support terdekat diharga 135.

 


Kalau kita lihat dari indikator fibonacci di ambil dari garis low terendah pada tgl 4 juli ditarik ke high tertinggi pada tgl 19 september, saat ini saham BULL masih di area koreksi wajar.


Saham BULL perlu di amati karena sedang berusaha membentuk pola Cup and Handle Pattern.

 


Apabila pola tersebut berhasil di breakout maka Saham BULL bisa kita tentukan target harga kenaikannya mencapai harga 235.



Tapi apa bila pola tersebut tidak berhasil di breakout dan mengalami penurunan sampai menembus support pentingnya di harga 115-100 maka saham ini berpotensi turun ke area 60an.



Selasa, 06 November 2018

WEGE

Secara keseluruhan saham WEGE masih downtren / bearish


Saat ini masih terkonsolidasi dengan resistence tertingginya di 250 dan support terendahnya di 190


Tapi perlu dicermati saat ini wege sedang dalam proses pembentukan Pola Pennants. Pennants adalah pola dengan penekanan menyempit. Pola ini masuk dalam kategori penerusan trend yang telah terjadi sebelumnya. Misalkan saja sebelumnya terjadi pola naik, kemudian terjadi pola pennant ini maka bisanya harga akan kembali melakukan penerusan trend naik setelah pola pennant ini selesai. Pola pennant ini juga termasuk pola konsolidasi di mana harga bergerak dalam range yang sempit di mana di batasi oleh dua buah garis support dan resistance di mana kalau dihubungkan akan membentuk segitiga simetris. disaham WEGE terjadi kenaikan minor sejak bulan juli-september dan terjadi penurunan dengan pola penekanan yang menyempit sehingga membentuk pola pennant.

Apabila pola Pennant tersebut berhasil di breakout / ditembus maka besar peluangnya untuk naik ke arah target harga 270. Target harga di ambil dari pola kedalaman Pennant tersebut.

Dan apabila Pola Pennant tidak berhasil karena harga melanjutkan penurunan sehingga menembus Support terdekatnya di 218 maka target penurunannya dilihat dari fibonacci akan mengarah ke 205.

mengenal indikator dan tips Trading dengan Indikator Moving Average

Ketika kita berbicara mengenai analisis teknikal maka yang terlintas dalam pikiran kita adalah indikator. Seringkali trader ketika baru pertama kali belajar teknikal analisis, mereka disodori dengan analisis teknikal dengan menggunakan indikator. Mengapa indikator?
Karena indikator lebih mudah dibaca dan dipahami oleh trader yang masih pemula, pasalnya indikator biasanya sudah menunjukan sinyal buy dan sell yang mudah dipahami daripada teknikal analisis price action, pattern dan lain sebagainya yang memang sedikit lebih subjektif dibanding indikator.
Namun perlu tetap diingat bahwa indikator ini hanya alat bantu dalam melakukan analisis saja, bukan sebagai acuan utama dalam trading kita.
Apa sih sebenarnya indikator itu? Apa saja indikator yang ada dalam analisis teknikal? Lalu apakah bisa dengan menggunakan indikator saja kita tetap bisa untung? Yuk baca sampai habis artikel “Indikator Teknikal”

Apa itu Indikator?

Dalam analisis teknikal, indikator merupakan alat bantu berupa formula matematis yang dapat digunakan untuk membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam jual beli saham. Setiap indikator memiliki fungsi yang berbeda – beda, seperti memberikan info tentang trend, volume transaksi, hal ini dapat membantu trader untuk menemukan sinyal beli dan jual saham.
Saat ini banyak sekali indikator yang dipakai trader, bahkan setiap saat ada saja indikator baru atau varian dari indikator yang sudah ada. Mengapa begitu ?
Karena analisis teknikal bersifat seni, sehingga pengamatan serta pengalaman yang berbeda dari masing-masing trader akan menciptakan berbagai indikator baru.
Indikator analisis teknikal itu sendiri dibedakan menjadi 2 kategori yaitu Lagging Indicator dan Leading Indicator. Lalu apa beda kedua indikator tersebut ?
Perbedaan kedua indikator tersebut terletak pada kecepatan indikator tersebut memberikan sinyal beli atau jual.

Lagging Indicator

Jenis indikator yang pertama, yaitu Lagging Indicator merupakan indikator yang umumnya bersifat untuk mengukur trend. Contoh Lagging Indikator untuk mengukur trend adalah BolingerBand, Parabolic SAR, Moving Average, dan variannya seperti GMMA.
Ciri-ciri dari Lagging Indicator ini adalah terlambat memberikan sinyal dibandingkan indikator lain.
Lalu kapan saat terbaik untuk menggunakan indikator ini ?
Indikator Lagging akan sangat baik digunakan apabila harga bergerak dalam trend yang relatif panjang, sehingga indicator ini sering disebut “Trend Following Indicator”.
Anda sebaiknya hati-hati jika menggunakan lagging indikator ini dalam pasar yang bergerak relatif flat karena hasilnya akan semakin terlambat !
Meskipun sering mengalami ketinggalan dalam membuka posisi, lagging indikator ini mampu mengurangi resiko jika terjadi bull trap atau bear trap, yaitu gagalnya breakout atau breakdown.
Nah salah satu lagging indikator yang paling sering digunakan adalah indikator moving average. Bagaimana cara menggunakan indikator moving average?
gambar 1

gambar 2

Di sini saya pilih angka 20 dan 60. Mengapa? Simple aja… sebulan rata-rata ada 20 hari perdagangan. Sedangkan 3 bulan rata-rata ada 60 hari perdagangan.
Jadi 2 line ini mencerminkan trend harian dan trend menengah (3 bulanan).
Kalau line Moving Average arahnya ke bawah, ya berarti trend sedang mulai turun. Kalau line Moving Average mengarah ke atas, ya berarti trend harga mulai naik.
Kalau line Moving Average kecil (20) memotong ke atas dari Moving Average besar (60), artinya sedang terjadi golden cross, dan momen ini bisa dimanfaatkan untuk buy. Lihat spot hijau pada gambar 1&2.
Sebaliknya, kalau line Moving Average kecil (20) memotong ke bawah dari Moving Average besar (60), artinya sedang terjadi dead cross, dan momen ini bisa dimanfaatkan untuk sell. Lihat spot biru pada gambar 1 / spot merah pada gambar 2.

Leading Indicator

Leading indicator adalah indikator yang sifatnya mendahului atau memimpin pergerakan harga. Leading Indicator bisa cepat memprediksi pergerakan harga, pada umunya digunakan untuk mengukur apakah overbought atau oversold.
Asumsi Leading Indicator adalah harga yang sudah overbrought atau oversold akan berbalik arah.
Jika lagging indicator memberikan sinyal setelah 4-5 bar candle, maka leading indictaor hanya membutuhkan 1 bar candle saja.
Pada leading indicator, kemungkinan terjebak pada bull trap atau bear trap lebih besar, jadi hati-hati ya !
Leading indikator ini cocok digunakan pada saat pasar sedang dalam trend sideways.
Umumnya semua yang bertipe oscillator merupakan leading Indicator, contohnya : MACD, Stochastic, ATR, RSI, CCI, W%R .





                                                                                                                         
Sumber : EllenMay Institute.www.ellen-may.com

BBTN 6 November 2018


Saham BBTN pada perdagangan 6 November 2018 di tutup diharga 2340 dan berada di dekat resistence terdekatnya yaitu di 2430.
Secara keseluruhan BBTN masih di tren turun sejak bulan April 2018

Saat ini masih dalam proses konsolidasi sejak bulan juli. resistence berada di harga 2920 dan support di 2050.

saham ini sedang dalam proses pembentukan pola pattern double bottom .

kalau kita lihat dari weekly nya sangat jelas terlihat mengarah ke pembentukan pola double bottom seperti terlihat di gambar weekly chart dibawah ini

Dilihat dari indikator fibonacci saat ini BBTN sedang menguji resistence terdekatnya yaitu di 2430. Dan apabila resistence 2430 tersebut berhasil terlewasi maka target selanjutnya di 2675. tapi apa bila resistence 2430 tidak berhasil ditembus kemungkinan akan kembali turun karena di harga 2130-2150 ada GAP.

Jadi untuk saham BBTN alangkah baiknya wait & see dulu. menunggu pola pattern double bottomnya benar-benar terbentuk. apabila resistence pentingnya / necklinenya di harga 2920 berhasil breakout / ditembus baru kita mengambil posisi buy.
 


Senin, 05 November 2018

Buy on breakout, TP menggunakan Moving Average (MA 10 & MA 50)

Langkah pertama adalah menentukan support dan resistence pada sebuah saham yang sedang sideways/terkonsolidasi.


Selanjutnya apabila saham tersebut pada suatu  perdagangan ditutup tembus / breakout resistence maka kita akan mengambil posisi buy.


Setelah itu kita menentukan level stop loss/cut loss dan area Buy pada saham tersebut. Dimana sebaiknya lvl stop loss / cut loss di ambil dari swing low candle terakhir sbelum candle breakout, dan area buy bisa di area swing high candle breakoutnya.


Menentukan TP / Target price menggunakan Moving Average. 
Disini kita akan menggunakan MA 10 & MA 50. Selama MA 10 nya di atas MA 50 maka selama itu pula kita hold/menahan saham tersebut.
Dan apabila MA 10 menembus MA 50 (death cross) atau MA nya mengalami perpotongan, MA 10 yang sebelumnya berada di atas MA 50 setelah death cross maka MA 10 berada di bawah MA 50. maka setelah dead cross tersebut kita bisa melakukan posisi SELL keluar / menjual saham tersebut.



Dengan strategi tersebut kita akan mendapatkan profit yang maksimal.

GGRM

Pada perdagangan Senin 5 November 2018 saham GGRM ditutup menguat di harga 79900. saat ini GGRM sedang berada di dekat resistence terakhirnya di 80250.
 
untuk meminimalkan resiko karena sudah berada di resistence sebaiknya menggunakan tehknik buy on weaknest atau menunggu saham ini retrest(koreksi). kalau menggunakan indikator fibonacci koreksi wajarnya berada di area harga 76500-74500. dengan catatan saham ini terkoreksi, bisa saja diperdagangan selanjutnya mengalami penguatan menembus resistence di 80250. karena terlihat di indikator volume di 2 hari perdagangan sebelumnya pembeli sangat dominan.



Target saham GGRM berada di harga 82300-85500
dengan lvl stop loss/ cut loss di harga 73300-71200



Pengenalan CandleStick buat pemula

Banyak Trader pemula / yang baru belajar trading yang masih mengalami kesusahan atau kesulitan dalam membaca grafik harga saham.
Grafik saham pada umumnya menggunakan candlestick,bar chart, dan line chart.
Pada umumnya trader lebih suka menggunakan candlestick atau bar chart dibandingkan dengan line chart. karena candlestick dan bar chart memberikan informasi yang lebih lengkap dibandingkan line chart. Line chart hanya memberikan informasi hanya berupa harga penutupan pada saat itu, sedangkan candlestick dan bar chart dan line chart memberikan informasi yang lebih lengkap. Selain memberikan informasi harga penutupan, candlestick dan bar chart juga memberikan informasi harga pembukaan, harga tertinggi pada saat itu, dan harga terendah pada saat itu.

CANDLESTICK
Dari ketiga jenis grafik yaitu candlestik,bar chart dan line chart saya lebih merekomendasikan untuk memilih grafik candlestick untuk menganalisa sebuah saham. karena memberikan informasi yang lebih banyak dibandingkan line chart, dan secara visual juga lebih mudah di amati dibandingkan dengan bar chart.

Grafik candlestick terdiri dari sekumpulan badan candle, dimana tubuh candle menunjukan harga pembukaan dan penutupan. ekor candle merupakan harga tertinggi dan terendah.

ada candle berwarna candle putih dan candle hitam dan sering juga candle hijau dan candle merah. Bentuk tubuh candle menunjukan psikologi para pelaku pasar. tubuh candle yang panjang menunjukan daya beli yang kuat untuk candle putih/hijau dan menunjukan daya jual yang kuat untuk candle hitam/merah.

Candle putih menunjukkan bahwa harga penutupan lebih tinggi daripada harga pembukaan. Hal ini berarti aksi beli jauh lebih besar daripada aksi jual (terjadi kenaikan harga). Candle hitam menunjukkan bahwa harga penutupan lebih rendah daripada pembukaan. Hal ini berarti terdapat tekanan jual yang cukup besar (terjadi penurunan harga).

Tubuh candle yang pendek menunjukkan adanya ketidakpastian dalam market. Candle di bawah ini disebut dengan doji, sering kali menunjukkan tanda pembalikan arah. Doubel doji sering menunjukkan tanda akan break out namun masih membutuhkan konfirmasi.
Long Legged Doji, menunjukan ketidak pastian pasar / keragu-raguan karena adanya tarik-menarik yang sama kuat antara daya beli dan daya jual.
Hammer dan Hanging Man, Tubuh candle yang pendek dengan ekor yang panjang menunjukan adanya kemungkinan reversal atau pembalikan arah. Hammer terjadi setelah tren menurun yang kuat. Jika muncul setelah tren menguat yang tajam maka disebut hanging man.
Inverted Hammer dan Shooting Star, Inverted hammer terjadi setelah tren menurun kuat.jika muncul setelah tren menguat yang tajam maka disebut shooting star. Keduanya merupakan tanda reversal / pembalikan arah.



sumber di ambil dari EllenmayInstitute.





Minggu, 04 November 2018

SSMS

Gambar 1
  • saham SSMS saat ini masih konsulidasi/sideways. Pada perdagangan jum'at 2 november 2018 mengalami penguatan dan menguji lvl resistence di 1365 dan di tutup diharga 1330.(gambar 1)
gambar 2
  • Secara garis besarnya saham SSMS masih downtren/bearish trend sejak bulan mei 2015 (gambar2)
gambar 3
  • SSMS kondisinya sedang mencoba menembus resistence pentingnya di harga 1365 (gambar3)
gambar 4
  • apabila pada perdagangan beberapa hari kedepan resistence 1365 nya berhasil di tembus / breakout maka saatnya untuk mempertimbangkan membeli saham SSMS karena harga 1365 merupakan resistence penting karena juga akan menembus garis trend line bearishnya.(gambar 4)
  • kalau resistence 1365 tersebut berhasil ditembus maka target terdekatnya berada di lvl harga 1500.





IHSG

gambar 1
gambar 2
  • IHSG secara saat ini masih sideways/konsulidasi. Pada perdagangan jum'at 2 November 2018 berhasil ditutup menguat di harga 5906.29. dan berhasil breakout resistence di 5869. (gambar 1)
  • Besar kemungkinan IHSG sedang mengarah ke resistence selanjutnya di 5982 (gambar 2). dan tidak menutup kemungkinan akan menuju 6000an.
gambar 3
  • kalau dilihat dari Weekly chartnya candlestick IHSG memberi sinyal kuat bahwa candle bullish berhasil melewati candle bearish dengan sangat dominan (gambar3). besar kemungkinan akan masih berlanjut seminggu kedepan.
  • dari indikator MACD juga sedang berada di atas garis 0 dan menaik. ini berarti bursa sedang berada dalam tren naik.
  • jadi kesimpulannya pasar untuk saat ini sedang bergerak dalam tren naik kuat. saatnya untuk trading dengan strategi agresif. tapi juga jangan pula terlampau agresif karena kondisi psikologi pasar masih terdapat keragu-raguan dan belum sepenuhnya uptrend/bullish. jadi tradinglah dengan tetap berhati-hati dan tetap waspada dengan perubahan arah tren kembali.